Thursday, February 13, 2020

Cerpen: Gagalnya sesi pemotretan

Susi adalah salah satu teman kami waktu aku masih aktif bertugas sebagai salah satu guru di salah satu sekolah ternama di kota Bandar Lampung.

Susi sulit sekali aku lupakan, di saat-saat tertentu kenangan lamaku saat aku masih menjadi guru, pasti muncul, dan lagi-lagi aku teringat dengan Susi.

Sekolah kami mengalami pergantian kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah yang baru ia mencoba membuat perubahan-perubahan yang dianggap penting menurutnya.

Bapak kepala sekolahku yang baru ini sangat rajin. Ia menyatakan kerajinannya merupakan salah satu bentuk rasa syukurnya karena ia bertugas dekat dengan rumah dan berkumpul dengan keluarga.

Oh, ya! sebagai informai sebelumnya ia bertugas cukup jauh dari kota bandar lampung, yaitu di kabupaten lampung barat, terakhir sebelum ia bertugas di sekolahku. Ia bertugas di Way Kanan, salah satu kabupaten yang jaraknya lebih dari 200 kilometer dari Bandar lampung.

Itulah mengapa dia rajin, ia mencoba melakukan perubahan disana-sini. Salah satunya adalah membuat banner foto bersama seluruh dewan guru dan tenaga administrasi yang ada.

Suatu hari ia meminta seluruh tenaga pendidik dan kependidikan untuk membawa 6 (enam) stel pakaian seragam sekolah. Pakaian seragam yang dimaksud antara lain adalah seragam olahraga, busana muslim, khaki, batik, putih-hitam dan pramuka.

Bagi guru laki-laki ini bukanlah suatu masalah besar, sedangkan bagi guru perempuan tentu saja ini merupakan hal yang cukup merepotkan, karena setiap pakaian seragam disertai dengan jilbab yang warnanya pun harus disepakati.

Hari yang disepakati untuk pemotretan adalah hari kamis, hari ini rabu. Mulai sore hingga malam hari, bermunculan postingan di WA grup sekolah yang menyatakan kesiapan mereka untuk mengikuti acara pemotretan.

Ada yang memposting pakaian yang sudah disusun dan siap dimasukkan ke dalam koper. Ada juga yang memposting pakaian yang telah dimasukkan ke paperbag, juga ada yang menggunakan backpack.

Ringkasnya mereka telah mempersiapkan kegiatan pemotretan yang digagas oleh kepala sekolah baru ini sebaik-baiknya.

Pukul 7:30 malam, kepala sekolahku memposting;"Yth Bapak/Ibu guru dan pegawai bahwa sesi foto bersama ditunda karena ada berita duka. Salah satu kepala sekolah di kota Metro meninggal dunia. Harap maklum."

Sebagian guru tetap mengenakan baju batik yang disepakati. Susi merasa senang karena dia melihat salah seorang teman mengenakan pakaian sama.

Namun saat dia bertemu dengan beberapa teman yang lain, Susi menegurnya karena pakaian yang dikenakan tidak sama. Bahkan Susi terkejut ketika melihat tak seorang pun teman-temannya membawa pakaian ganti untuk pemotretan yang direncanakan.

Sedangkan dia membawa 1 backpak dan 1 paperbag, juga sarung untuk ganti pakaian.

Ternyata Susi tidak tau bahwa ada pengumuman di WA grup malam tadi.

Lasmina, Palembang 2026
Catatan: ini adalah fiksi, mohon maaf jika ada kesamaan nama dan tempat.

No comments: