Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 29
Teknis Menulis untuk Situs Portal Berita Melintas.id
Resume ke : 7
Tanggal : 10 Juli 2023
Narasumber : DITTA WIDYA UTAMI, S.Pd.Gr
Moderator : Ahmad Fatchudin
Sabar ya guys, belum berhasil upload flier
Saat sedang menulis, pernahkah Anda mengeluh seperti ini.
"Aduuh, bingung mau nulis apa lagi". ATAU
"Kok ga ada ide yaa, lagi buntu".
Awas Anda telah tertular virus menular. Waaah ga bahaya taaπ€
Mau tahu cara menanggulanginya, ciri-cirinya, dan trik untuk menghindarinya.
Yuuuk, masuk kelas hari ini. Jangan sampai menyesal yaaa. ... πππ
------------------------
Assalamu'alaikum,
Selamat sore,
Salam sejahtera buat kita semuanya.
Teman-teman penulis hebat, maaf mengangguπππ aktivitasnya.
insya Allah malam ini kita mulai jam 19.10 WIB.
Persiapkan cemilan, rebusan kopi dkk.
Dan terpenting data jika tidak ada WIFI.
Insya Allah malam ini bersama penulis hebat dari Jawa Barat.
Terima kasihπππ
----------------
Berkenaan dengan berlangsungnya kopi darat KBMN #2 di Jogyakarta yang berlangsung tanggal 3-5 Juli 2023 lalu, kegiatan KBMN Gelombang 29 off selama 3 pertemuan yaitu pada tanggal 3, 5 dan 7 Juli 2023. Sebagai pengganti peserta dapat mengikuti kegiatan zoom KBMN #2. Ada 2 sesi zoom yang dilaksanakan yaitu pada tanggal 3 Juli 2023 dengan narasumber Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim dan live streaming launching buku.
Penulis tidak dapat mengikuti kegiatan KBMN #2 di Jogyakarta, karena penulis memiliki kegiatan yang beririsan waktu, dimana penulis harus mendampingi buah hatinya untuk mengikuti seleksi masuk sekolah farmasi ITB yang berlangsung pada tanggal 7 Juli 2023. Namun, penulis harus berangkat pada tanggal 5 Juli 2023 untuk perjalanan menuju Kota Bandung, tanggal 6 Juli 2023, meninjau lokasi seleksi dan 7 Juli 2023 pelaksanaan seleksi, 8 Juli 2023 Perjalanan kembali ke Bandar Lampung, 9 Juli 2023 istirahat dan alhamdulillah malam ini bergabung pada sesi ke 7 KBMN.
Selama berada di Kota Bandung, penulis menyempatkan diri untuk menulis beberapa artikel antara lain; Bandar Lampung - Bakauheni ; Tidur di Dipan Tingkat ; Terima Kasih, Teman Bus; Selamat pagi, Bandung; Terima kasih, Mas Yono; Bandung, I love you so much, Ibu, Doakan yang terbaik dan Selamat Berjuang
Sesi di awali dengan penyampaian puisi oleh Moderator;
Aku Ingin Jadi Penulis
Oleh: Ahmad Fatch
Aku menulis di balik malam yang sunyi
Mengukir impian dalam kata-kata yang riang
Ku ingin menjadi penulis, menceritakan dunia
Menyampaikan pesan dengan karya
Dalam goresan pena, imajinasiku bermain
Menggelitik hati, memikat pikiran
Ku ingin menjadi penulis, merangkai cerita
Menghidupkan kata-kata, mempesona pembaca
Dalam setiap kalimat, aku temukan kekuatan
Menyentuh jiwa, memicu inspirasi
Ku ingin menjadi penulis, memancarkan cahaya
Melalui tulisan, membawa perubahan nyata
Bekasi, 10 Juli 2023
----------------------
Seperti biasa sesi materi dimenjadi 2 yaitu; (1) Sesi pemaparan oleh Narasumber
dan (2). Tanya jawab. Selanjutnya narasumber memperkenalkan diri dan menyapa audiens;
"Perkenalkan Ibu Bapak hebat, saya Ditta Widya Utami, salah satu penulis dari Subang, Jawa Barat.
Saya guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat, kelahiran tahun 1990, menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Saya juga merupakan alumni KBMN angkatan ke-7. Saya menulis buku solo di antaranya Precious (2017-2019), novel 12 chapter yang tersedia di Wattpad. Beliau juga banyak menulis antologi serta artikel.
Dengan moderator bapak Ahmad Fatchudin. Beliau membuka acara dengan sangat seru, komunikatif dan luar biasa. Beliau terlebih dahulu menyapa Om jay selaku master dalam bidang penulisan di PGRI.
Senang sekali karena malam ini bisa berbagi dengan Ibu Bapak hebat senusantara di grup ini. Suatu kehormatan bagi saya karena malam ini bersama Wakil Pemred melintas.id, Pak Fath.
Salam hormat untuk Omjay yang telah menginisiasi adanya pelatihan menulis melalui grup WA secara gratis. Barakallah Omjay. Salam sehat dan sukses juga untuk Tim Solid Omjay yang makin hari makin kompak dan inovatif. Saya juga merupakan alumni pelatihan menulis yg kini sedang diikuti Ibu Bapak (saya angkatan 7).
Dulu, resume dan tantangan pelatihan menulis saya tuangkan di blog tersebut. Meski sekarang belum muncul tulisan di sana lagi, saya tetap aktif menulis kok Ibu Bapak. Hanya saja lebih banyak di belakang layar internet. Saya juga baru saja menyelesaikan buku pegangan untuk murid kelas VII bersama dua rekan saya lainnya. Mohon doa nya semoga di tahun ajaran baru modul tersebut digunakan (minimal)di SMP-SMP se-Kabupaten Subang yang menerapkan IKM.
Nah, terkait tema kita malam ini, boleh ya saya mulai dengan pertanyaan terlebih dahulu? Hal apa yang biasanya membuat Ibu Bapak tiba-tiba tidak bisa menulis/menulisnya tak kunjung selesai?
- Memiliki rasa takut/khawatir terkait tulisan (takut gak bagus, takut dikritik, dll)
- Terlalu perfeksionis (merasa bahwa tulisan yang dibuat selalu kurang)
- Kurang inspirasi
- Belum punya tujuan jelas saat menulis
- Banyak aktivitas/sibuk
- Mudah lelah (fisik)/sering mengalami stres
Meski mudah dan banyak orang yang bisa menulis, namun terkadang para penulis itu terkena WB, alias writer's block, suatu kondisi dimana ide menulis seolah menguap, penulis mengalami pelambatan dalam menulis, serta berbagai kondisi lain yang membuat tulisan kita tak kunjung menemukan titik akhirnya alias tak selesai.
Dalam Wikipedia writer's block diartikan sebagai sebuah keadaan ketika penulis merasa kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Kondisi ini (terserang WB) jika dibiarkan, bisa berakibat fatal bagi penulis: tidak lagi produktif menulis.
Writer's Block seperti flu yang bisa menyerang setiap manusia yang hidup di bumi, WB juga bisa menyerang siapa pun. Penulis senior maupun junior, profesional atau belum, dan di segala bidang menulis (novelis, cerpenis, kolumnis, script writer, ghost writer, dsb), semuanya bisa terkena WB!
Nah, Virus WB ini bisa menyerang dalam hitungan detik, menit, jam, hari, mingguan, bulanan, bahkan bertahun-tahun. Masya Allah sangat berbahaya jika sampai tahunan yah bunda. Berapa lama kita bisa terserang WB? Jawabannya akan kembali pada diri kita sendiri.
Seberapa cepat kita bergerak untuk menanggulangi virus WB yang menyerang kitan. Maka mulailah saya membedah kembali catatan selama mengikuti workshop. Saya juga ikut terlibat aktif dalam diskusi di salah satu grup WA terkait KOSP. Tak berhenti sampai situ, saya kembali mempelajari buku-buku panduan terkait KOSP, P5 dan asesmen yang diluncurkan Kemendikbud ristek.
Saya bahkan rela duduk selama 4 jam di depan laptop untuk membuat 4 halaman artikel di Kompasiana tersebut (ini waktu yang cukup lama bagi saya untuk sebuah artikel). Tujuannya tentu saja, untuk meminimalkan miskonsepsi dalam tulisan saya. Hehe, 4 halaman itu pun sebenarnya masih banyak yg dipangkas. Terpaksa. Karena jika tidak, ya bisa bisa jadi 1 jilid buku.
Ibu Bapak juga kalau membaca artikel saya itu, mungkin akan mendapatkan salah ketik. Sengaja saya biarkan sebagai pengingat bahwa setinggi apa pun jam terbang dalam menulis, kita tak kan luput dari kesalahan.
Nah Bapak/Ibu untuk mengobati WB, ada beberapa pilihan tergantung bapak/ibu cocok dengan pilihan yang mana.
mungkin ada juga yg di luar jawaban tersedia, tapi untuk sekarang silakan pilih yg ada π
Ibu Bapak, jawaban yang dipilih sebenarnya obat mengatasi WB yang paling cocok dengan Ibu Bapak sekalian. Jika diperhatikan, sebetulnya obat WB itu sederhana, yaitu dengan mengaktifkan kelima panca indera kita, berikan jeda sejenak otak kita untuk refresh. Ibarat sebuah mesin, setelah lama atau dipakai terus menerus bisa rusak, oleh karena itu, jika sedang terkena WB, mari jeda sejenak untuk melakukan berbagai aktivitas yg bisa meningkatkan mood kita; misalnya melakukan aktivitas membaca, mendengar, melihat, melakukan sebagaiamana dalam polling bisa memberi inspirasi baru untuk kita.
Namun, jika penyebab Ibu Bapak terkena WB adalah karena merasa takut misalnya, mendengar musik relaksasi mungkin dapat membantu, Nah. Bapak/Ibu terkait rasa takut, satu hal yang perlu kita sadari Ibu Bapak, ketika kita menulis lalu mempublikasikannya, maka tulisan kita sejatinya sudah milik publik, Publik berhak membaca termasuk mengomentari isi tulisan kita. Dan kita tidak bisa mengontrol itu, oleh karena itu, tak perlu khawatir atas penilaian orang lain. Jika penyebab terkena WB terlalu perfeksionis, ingatlah bahwa terlalu perfeksionis itu bisa membunuh kreativitas. Jika penyebab WB nya karena kurang inspirasi, ya tinggal baca, lihat dengar hal hal baru yg bisa menginspirasi kita. Jika lelah fisik dan mental, maka siapkan sebaik mungkin tempat kita menulis.
Dalam sebuah workshop tentang menulis bahkan disebutkan, posisi duduk pun bisa berpengaruh terhadap produktivitas menulis.Ayo, hilangkan semua distraksi saat menulis, misalnya jika suka liat HP, chat, dsb, saat menulis ya jauhkan dulu. Gunakan juga aromaterapi untuk sedikit merilekskan diri. Anda juga bisa belajar konsisten menggunakan alat yang sama dalam menulis (kaitannya dg produktivitas). Jika terbiasa menulis tangan, ya tulis tangan saja dulu, baru kemudian diketik.
Jika terbiasa di HP, ya konsisten saja dl di hape. Menggunakan alat alat baru terkadang membutuhkan waktu lebih untuk sekedar beradaptasi kembali. Ibu Bapak juga bisa mencoba teknik menulis free writing; Melakukan freewriting atau menulis secara bebas. Nah, yang dimaksud bebas di sini adalah ktia bebas menulis apa pun yang sedang kita pikirkan, kita tidak perlu memperhatikan aturan-aturan penulisan yang ada. Teknik ini merupakan teknik yang paling ampuh mengatasi writer’s block, karena teknik ini berguna untuk memancing imajinasi kita. Free writing itu menulis yang mengesampingkan terlebih dahulu aturan ketatabahasaan. Mau salah titik koma kek, gak sesuai PUEBI, kek, nulis saja!
Sementara menulis ekspresif lebih ke menuangkan apa pun yang ada dalam hati atau pikiran kita, Kemudian bagi ibu Bapak yg sering lelah fisik, ayo pastikan tetap cukup istirahat. Cukup istirahat membuat pikiran kita segar dan tajam saat menulis.Lebih baik bangun lebih pagi daripada begadang.
============
Sesi Tanya Jawab;
Ibu Rahmiati
- Bagaimana mbak Ditta
1. menenej waktu di tengah kesibukannya ?
2. Bagaimana teknik membuat angket seperti ibu tadi?
3. Alasan sy hanya pilih 2, karena Healing cukup ada yg bs dilakukan di rmh, tanpa pergi ke luar , drpd mendengar musik lbh baik dzikrullah aja , dan sholat juga olahraga khan ? Wudhu lalu sholat . Intinya mohon kuasaNya, itu yg terbaik
4. Menulis bisa mengurangi kesedihan kala kita sedih, menggantikannya dengan kebahagiaan, karena kesedihan bisa berubah menjadi sebuah karya..
Untaian tiap kata, memberikan magnet kesembuhan tersendiri dari sebuah luka , kuncinya ikhlas dan sabar dalam kehidupan.
5. Jika penyebab terkena WB terlalu perfeksionis, ingatlah bahwa terlalu perfeksionis itu bisa membunuh kreativitas.
*(Mohon penjelasan lebih spesifik bu Ditta..)*
- Saya selalu buat target menulis, Bun. Kemudian saya juga biasanya menggunakan skala prioritas. Tulisan mana yang harus selesai lebih dulu, mana yang butuh waktu lebih banyak untuk menulis, dsb. Semuanya dipetakan.
- Bikin polling di WA tinggal klik ikon klip saat kita akan mengetik pesan ada pilihan polling
- Masya Allah, betul sekali Bun dzikrullah itu paling mujarab. Begitu pula dengan salat. Apa pun masalahnya, cerita dulu ke Allah ya Bun
- Saya mengutip kata kata Jess Kelly, direktur eksekutif kreatif departemen desain
Perfeksionisme adalah kebutuhan untuk menjadi, atau setidaknya tampak sempurna. Untuk menjadi perfeksionis, Anda perlu percaya bahwa kesempurnaan adalah hal nyata yang nyata.
Perfeksionisme menampilkan dirinya sebagai kritik batin Anda. Suara di dalam kepala Anda memberi tahu Anda bahwa Anda seharusnya berusaha lebih keras. Jika tidak terwujud bisa berujung pada depresi.