Di Syria yang
Lain
Karya: Ahmad Yulden Erwin
Ibu – ibu menangis
Di Syria, Syria yang lain
Sepasang bom
Meledak pagi itu
Atau di pagi – pagi yang lain
Batu, ampas nanas
Perahu mengambang di laut
Seakan coretan pada pasir
Di pantai yang lain
Anak – anak menangis
Dan menyebut Ahriman
Sebagai harapan
Atau napas yang dingin
‘Dunia jelas bukan rumus
Fibonacci, tapi jangan pula
Bertanya kapan kami telah mati’
Tiga paku baja, tiga kawat
Berkarat, sekadar rompi tua
Dan sepasang
bom ditengahnya
No comments:
Post a Comment