Lampung Marching Competition (LMC) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Symphony Organizer lomba dibagi menjadi beberapa kategori diantaranya Konser Drum Band TK, Display SD, SMP, SMA Non Brass, Display Umum Brass, Color Gurad Contest Junior dan Senior, Drum Battle Junior dan Senior.
Lomba berlangsung bersamaan dengan digelarnya pertandingan sepak bola di kandang Badak Lampung ini cukup menyita energi. Betapa tidak dengan padatnya kondisi lokasi perlombaan membuat kendaraan pengangkut alat tidak dapat merapat ke gedung lokasi lomba. Sehingga peserta harus berjalan cukup jauh untuk mengambil dan mengembalikan alat lomba.
Suasana di sore yang mendung membuat udara sangat panas, tata ventilasi di gedung sumpah pemuda ini kurang memadai sehingga terasa sangat panas.
Setiap peserta memiliki waktu tidak lebih dari 15 menit, 3 menit untuk persiapan lapangan, 8-10 menit untuk tampil , dan 2 menit untuk membereskan lokasi lomba.
MB Bahana Dina Waditra mendapatkan giliran untuk tampil pada jam 17.30-17.45 WIB. Setelah tampil anggota beristirahat sejenak lulu menunaikan shalat magrib. Setelah shalat magrib dilanjutkan dengan makan malam.
Sebagian anggota berinisiatif pulang lebih awal karena akan menghadapi ujian madrasah, sebagian dijemput orangtuanya, namun ada beberapa yang memilih tinggal untuk menonton kelanjutan lomba.
Sampai menjelang pukul 23 peserta terakhir menyelesaikan penampilannya, saat yang ditunggu-tunggu yaiut pengumuman pemenang tiba. Usai mengikuti pengumuman peserta kembali ke MTsN 1 Bandar Lampung.
Perjalanan dari arena lomba di PKOR Way Halim Bandar Lampung menuju ke MTsN 1 Bandar Lampung berjalan lancar, memasuki pintu gerbang madrasah tampak beberapa wali murid dengan setia menunggu putra-putrinya walaupun tampak ada yang cemas juga. Bahkan ada yang menanyakan mengapa anak-anak pulang begitu larut malam.
Pendamping lomba segera menurunkan alat-alat yang dibawa dengan truk, dan memasukkan kembali ke gudang alat proses bongkar ini tidak lebih dari 30 menit.
Seluruh peserta yang dijemput oleh orang tua, alat-alat sudah kembali ke gudang, sopir truk sudah dibayar, saatnya kami kembali ke rumah masing-masing.
Ups.... ternyata di dekat pos satpam berdiri seorang peserta yang sepertinya cemas karena belum juga dijemput, ia menuturkan bahwa ayahnya yang sedianya menjemputnya tidak bisa datang. Kami memutuskan untuk mengantarnya pulang.
No comments:
Post a Comment