Monday, July 4, 2022

KURIKULUM MERDEKA; ASESMEN FORMATIF DAN SUMATIF

 Asesmen Formatif & Sumatif

Definisi Asesmen Formatif

  • Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama pembelajaran.
  • Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan memberikan umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan.
  • Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu dikembangkan.
  • Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan.
  • Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri sendiri.

Definisi Asesmen Sumatif

  • Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran.
  • Asesmen sumatif seringkali memiliki taruhan tinggi karena berpengaruh terhadap nilai akhir murid, jadisering diprioritaskan murid daripada asesmen formatif.
  • Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur perkembangan murid untuk memandu guru dan sekolah merancang aktivitas mereka untuk projek berikutnya.

Untuk saat ini, assessment of learning yang paling banyak dilakukan oleh guru. Harapannya dengan kurikulum baru akan lebih banyak mengutamakan assessment as learning dan for learning.

Penekanan pada Asesmen Formatif

Dengan penerapan kurikulum ini, guru diharapkan dapat memberikan proporsi lebih banyak pada pelaksanaan asesmen formatif daripada menitikberatkan orientasi pada asesmen sumatif.

Harapannya, kurikulum ini akan mendukung proses penanaman kesadaran bahwa proses lebih penting daripada sebatas hasil akhir.

Membangun Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif

Jumlah asesmen formatif sebaiknya lebih banyak dari jumlah asesmen sumatif.

Jelaskan tujuan asesmen formatif adalah untuk perbaikan dan pengembangan diri. Asesmen formatif dapat membantu mereka mendapatkan nilai yang lebih baik dalam asesmen sumatif di akhir, juga untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.

Bangun keterkaitan antara asesmen sumatif dan formatif. Dengan merancang asesmen formatif yang berkontribusi pada tugas sumatif dapat menurunkan beban kerja murid dan memperjelas relevansi tugas formatif.

Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?

Mengubah paradigma belajar yang menitikberatkan pada nilai menjadi belajar yang menitikberatkan pada proses.

Jika ketergantungan pada asesmen sumatif masih terjadi dengan umpan balik yang sedikit, maka dapat menghambat proses murid untuk “mengalami pengetahuan”.

Bentuk asesmen formatif maupun sumatif ada dua, yaitu:

  1. Bentuk Tidak Tertulis, contohnya:
    • Diskusi kelas
    • Drama
    • Produk
    • Presentasi
    • Tes Lisan
  2. Bentuk Tertulis, contohnya:
    • Refleksi
    • Esai
    • Jurnal
    • Poster
    • Tes Tertulis

No comments:

Post a Comment