pedagang ikan
saya anak MTsN 1 tanjung karang pusat, boleh kah saya meminta waktu ibu sebentar?
Pedagang; ia boleh
saya; siapa nama ibu?
Pedagang; ibu hadijah
Saya; sudah brp lama ibu ibu mendagang ikan di tpi ini?
pedagang; sudah tahunan, sampai tdk terhitung lagi!
Saya; sehari biasanya penghasilannya brp?
Pedagang; ya, tdk tentu dek, namanya jg jualan
Saya; kalau boleh tau ikan apa saja yg mahal?
Pedagang; ikan kembung, ikan kakap, dan kan simba
Saya; mengapa ikan itu mahal?
Pedagang; unik, bagus, dan modalnyapun memang sudah mahal!
Saya; terimakasih ya bu...
Wass...
Friday, July 29, 2011
Pengalaman di TPI oleh Abhila Shafa
PENGALAMAN DI TPI
Pada hari kamis tanggal 26 saya dan teman teman saya pergi ke TPI {Tempat Pelelangan Ikan} saya pergi ke sana menaiki mobil Xenia yg dimiliki teman saya yg bernama DELI. Setelah setengah perjalanan, kami berhenti di sebuah rumah makan untuk makan siang, lucunya, teman ku yg bernama CHYNTIA hanya makan nasi saja, waktu di kasir dia hanya membayar 4000 rupiah…
Hahahahahahaha…… lucu sekali.
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan lagi. Setelah sampai di sana, kami berpencar. Aku dan temanku yg bernama ADHWA mewawancarai pedagang dan nelayan . Kami berdua sangat kaget saat mendengar bahwa Bapak SUKRI seorang nelayan di TPI membawa pulang per hari hanya 10.000 rupiah… Setelah lama mewawancarai pedagang dan nelayan kami pun berfoto foto, lalu kami membeli kacamata yg sama, bahkan Pak WINARNO pun membeli kacamata hitam. Tapi HP temanku yg bernama ADHWA jatuh ke parit, dia mengambilnya dengan perasaan jijik. Sepatunya juga masuk ke parit, dia mencari sandal di sampahan akhirnya dapat…… Setelah puas berfoto kami membeli harum manis, kami pun pulang ke sekolahan……
Itulah cerita pengalaman ku di TPI ……..
Pada hari kamis tanggal 26 saya dan teman teman saya pergi ke TPI {Tempat Pelelangan Ikan} saya pergi ke sana menaiki mobil Xenia yg dimiliki teman saya yg bernama DELI. Setelah setengah perjalanan, kami berhenti di sebuah rumah makan untuk makan siang, lucunya, teman ku yg bernama CHYNTIA hanya makan nasi saja, waktu di kasir dia hanya membayar 4000 rupiah…
Hahahahahahaha…… lucu sekali.
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan lagi. Setelah sampai di sana, kami berpencar. Aku dan temanku yg bernama ADHWA mewawancarai pedagang dan nelayan . Kami berdua sangat kaget saat mendengar bahwa Bapak SUKRI seorang nelayan di TPI membawa pulang per hari hanya 10.000 rupiah… Setelah lama mewawancarai pedagang dan nelayan kami pun berfoto foto, lalu kami membeli kacamata yg sama, bahkan Pak WINARNO pun membeli kacamata hitam. Tapi HP temanku yg bernama ADHWA jatuh ke parit, dia mengambilnya dengan perasaan jijik. Sepatunya juga masuk ke parit, dia mencari sandal di sampahan akhirnya dapat…… Setelah puas berfoto kami membeli harum manis, kami pun pulang ke sekolahan……
Itulah cerita pengalaman ku di TPI ……..
Wawancara dengan Pedagang Ikan oleh Abhila Shafa
PEDAGANG IKAN….
Bu, saya murid dari MTsN 1 Tanjung Karang, Bandar Lampung, saya mau sedikit wawancara ibu…
Saya : Siapa nama ibu ?
Pedagang : Ibu Hadijah
Saya : Sudah berapa lama ibu jualan disini ?
Pedagang : Sudah tahunan
Saya : Biasanya penghasilan ibu berepa ?
Pedagang: Ya gak tentu de, namanya jualan
Saya : Kalau boleh tau ikan apa saja yg mahal ?
Pedagang: Ikan kembung, ikan simba , ikan kakap
Saya : Mengapa ikan itu mahal ?
Pedagang: Karena ikan itu bagus dan unik
Saya : Ikan apa yg paling unik ?
Pedagang: Ikan samba
Saya : Ya sudah, terima kasih atas informasi ibu..
Pedagang: Ya, sama sama
Bu, saya murid dari MTsN 1 Tanjung Karang, Bandar Lampung, saya mau sedikit wawancara ibu…
Saya : Siapa nama ibu ?
Pedagang : Ibu Hadijah
Saya : Sudah berapa lama ibu jualan disini ?
Pedagang : Sudah tahunan
Saya : Biasanya penghasilan ibu berepa ?
Pedagang: Ya gak tentu de, namanya jualan
Saya : Kalau boleh tau ikan apa saja yg mahal ?
Pedagang: Ikan kembung, ikan simba , ikan kakap
Saya : Mengapa ikan itu mahal ?
Pedagang: Karena ikan itu bagus dan unik
Saya : Ikan apa yg paling unik ?
Pedagang: Ikan samba
Saya : Ya sudah, terima kasih atas informasi ibu..
Pedagang: Ya, sama sama
Wawancara dengan Nelayan oleh Abhila Shafa
NELAYAN TPI ….
Pak, saya murid MTsN 1 Tanjung Karang, Bandar Lampung.
Saya ingin wawancara bapak sebentar…
Saya : Dimana rumah bapak ?
Nelayan: Di sekitar sini
Saya : Siapa nama bapak ?
Nelayan : Bapak Sukri
Saya : Dari rumah ke sini biasanya jam berapa ?
Nelayan : Jam 5 subuh
Saya : Bapak mencari ikan sampai jam berapa ?
Nelayan : Sampai sore
Saya : Sudah berapa lama bapak mendaji nelayan ?
Nelayan : Sudah tahunan
Saya : Sehari bapak dapat berapa ribu ?
Nelayan : Sehari hanya dapat 10.000 rupiah
Saya : Ya sudah, terima kasih atas wawancaranya..
Survei ke TPI (tempat pelelangan ikan) oleh Deli Diniati
Survei ke TPI (tempat pelelangan ikan)
oleh Deli Diniati
oleh Deli Diniati
Pada hari selasa tanggal 26 juli 2011 kami berkunjung ke TPI (tempat penjualan ikan) dan di sana kami mengamati pmandangan.pemandanganya indah tetapi keindahanya di cemari oleh bertebaranya sampah plastik di tambah aroma yg begitu menyengat. seandainya aromanya bersih dan pemandanganya enak pasti lebih indah danlebih menarik untuk di kunjungi . kami sempat membantu nelayan di sana. kami membantu menarik tambang ternyata gampang-gampang susah.
di sana kami mewawancarai pedagang dan nelayan
nama pedagang ikan tersebut ibu enong penghasilan ibu enong sehari Rp.20.000 sehari tapi tidak tentu juga. ikan yang paling mahal di jual ibu enong ikan simba karena ikan shimba bnyak peminatnya.
ikan yang paling murah di jual ibu enong adalah ikan teri karena ikan itu tidak ada peminatnya .dan saya bertanya-tanya dengan nelayan nama bapak nelayan tersebut bapak udin dia sudah menjadi nelayan 1 tahun lebih.
bapak udin brangkat dari rumah untuk mencari ikan pukul 05.00 pagi untuk mencari ikan bapak udin butuh waktu 8 jam ikan yang paling banyak di tangkap bapak udin adalah ikan bawal .
Bocah Nelayan
Bocah nelayan…..
Oleh: Shinta Herlyanti
Bocah nelayan itu masih kecil. Ia berumur 8 tahun, di usia semuda itu dia sudah mencari penghasilan untuk membantu kedua orang tuanya dengan cara membantu menarik jaring.
Di usianya yang masih belia itu ,yang sebagian besar anak menghabiskan waktunya untuk bermain , seperti sepak bola , berlari lari , bermain laying - layang bersama kawan kawan . saya sangat prihatin melihat nasib anak itu ,
Diusia itu dia sudah harus membantu orang tua nya mencari pengahasilan .
Anak itu bernama Putra ia menarik jaring pada siang hari setelah pulang sekolah . pada waktu matahari masih berterik dia harus bekerja memeras keringat membantu nelayan menarik dan menyusun jarring ikan agar tidak tersangkut dan kusut . saat ikan melimpah ia bias memperoleh upah kurang lebih Rp30.000 , tapi jika tangkapan kurang dia hanya mendapat Rp.10.000/hari
Uang yang dia dapat ditabung untuk membeli peralatan sekolah . kata Putra kegiatan membantu orang tuanya ini
Sama sekali tidak mengganggu kegiatan sekolah nya .
Karena dilakukan setelah usai sekolah .
Jika anak indonesia bisa memanfaat kan waktu seperti yang dilakukan oleh Putra , ia tetap dapat sekolah untuk meraih cita cita nya juga membantu meringankan beban orang tua nya maka dimasa datang akan rerbentuk generasi yang produktif .
Sayang nya kondisi di atas hanya dilakukan oleh satu dua anak saja selebih nya mereka menggunakan sebagian besar waktunya untuk bermain . kalau pun ia mencari penghasilan , uang nya iya gunakan untuk bermain bilyard dan membeli makanan , kondisi yang mengenaskan....
Penjual Ikan oleh Ade Nurul
Ibu Rahmat adalah salah seorang dari banyak penduduk kampung nelayan yang berada di Sukaraja, Teluk Betung. Tak hanya nelayan pekerjaan yang banyak di lakoni penduduk kampung nelayan. Akan tetapi, ada juga yang bermata pencaharian sebagai penjual ikan.
Ibu Rahmat sudah bekerja sebagai penjual ikan selama 5 ( lima ) tahun lamanya. Ia menjual ikan di TPI ( tempat pelelangan ikan ) Sukaraja. Pendapatan ibu Rahmat tidak cukup besar.
Pendapatan terbanyak bu Rahmat adalah Rp. 30.000/ hari. Pendapatan terdikit bu Rahmat adalah Rp. 5.000/ hari. Pendapatannya yang minim tidak membuat beliau patah semangat. Ia tetap berjuang berjualan disini.
Nelayan oleh Ade Nurul
Nelayan oleh Ade Nurul
Pak Joko (nama samaran) adalah warga kampung nelayan. Kampung nelayan ini terletak di Sukaraja teluk betung. Kampung ini berada di tepi laut. Sebagian kepala keluarga di kampong tersebut bermata pencaharian sebagai nelayan. Dan para ibu sebagai penjual ikan.
Pak Joko adalah salah seorang warga yang bekerja sebagai nelayan. Pak joko biasanya menaruh jaring di laut pukul 04:00 WIB. Pak Joko menaruh jaring secara berkelompok bersama teman temannya. Dalam 1 jaring ada 4 tali.
Saat ingin menarik jaring butuh tenaga yang kuat. Dalam satu tali di butuhkan 6 orang dewasa. Jadi, ada 24 orang yang menarik jaring . terkadang , saat menarik jaring anak anak kecil di sekitar kampung nelayan ikut serta membantu.
Pak Joko sudah lama bekerja sebagai nelayan sudah sejak dulu. Sudah banyak suka duka pak Joko. Saat kami Tanya kepada pak Joko: Pak, apa sukaduka bapak selama bekerja? Lalu pak Joko menjawab: bapak sukanya saat ikan banyak kalo duka saat tidk ada ikan.